Puisi fery tua Galala - Poka



tibalah saatnya beta bicara, setelah selama ini hanya dengar kalian saja yang bicara

ini tentang diriku
ini beta, fery yang sudah tua, teronggok di galala
dulu pun beta perna seperti kalian samua
terbelenggu dalam rutinitas kerja
kasi antar antar kalian samua

luka-luka dan goresan-goresan ini, simpan sejuta cerita
ini dia beberapa cerita

tentang percintaan itu ...,

ya, ada kisah cinta yang pilu saat itu
sang nona, ingrid pung nama,
sang perjaka, pelu pung nama,
begitulah mereka saling panggil
mereka sekolah di universitas yang sama, fakultas yang berbeda
mereka seng kenal pada mulanya
sering bersama menyeberang, bawa mereka kenal apa itu cinta
tak satu jua mampu pisahkan mereka.
tapi..., agama mereka pung berbeda
kesedihan dan hati yang hancur mengiringi perpisahan mereka setelah sekian tahun bersama
mereka pun akhirnya temukan belahan jiwa masing-masing,
inggrid deng naldo, pelu pun deng rena panggilannya
bayi pun mereka akhirnya ada, sangat elok dan suci wajahnya
anak inggrid robert, dan anak pelu hasan namanya

suatu senja, tanpa sengaja, Inggrid dan Pelu pun kembali menyeberang bersama,
bertataplah mata mereka, tak berani menyapa
namun hati mereka saling berkata ”ale perna singgah di hati beta, tapi beta seng perna bisa miliki, Tuhan berikan mahluk terbaik voor jadi pendamping kekasih beta dulu ini”
mereka pun saling buang pandangan ke laut,
dedaunan dan sampah yang mengambang seakan mewakili episode-episode cinta mereka sebelumnya
ah, indahnya cinta mereka

dan, tentang kerusuhan itu....,

adalah hal terburuk dalam hidupku
saat itu, senja menjadi sangat merah
penumpang beta adalah orang-orang yang telah jadi haus darah
mereka simpan pisau voor ambil nyawa tetangga dekatnya
mereka bawa panah, bawa tubuh teman baik rebah ke tanah
setan telah merasuki jiwa-jiwa bersih itu

bumi maluku menjadi sangat panas oleh amarah
seng ada lagi tawa,
hanya wajah-wajah yang kosong kehilangan belahan jiwa
hanya muka-muka letih meratapi jasad kekasih

dan saat ini,
beta teronggok di sini,
beta bahagia masih berjasa, ikan-ikan datang baronda
di atas fery yang lebih muda, beta lihat samar-samar mulai ada cinta

ya, akan ada banyak cinta di Galala-Poka




2 komentar:

Kasi kami komentar